Pada tulisan ini saya berusaha akan membahas tentang pengertian hipotesis, jenis-jenis hipotesis, dan arah pengujian hipotesis. Setelah kita memiliki varibel dan menetapkan hubungan antarvariabel melalui pemikiran logis dalam kerangka pemikiran teoritis, maka kita harus menguji kebenarannya melalui analisis statistik yang tepat. Hasil pengujian ini memberikan kita beberapa solusi mengenai apa yang dapat diubah dalam suatu masalah. Merumuskan pernyataan yang dapat diuji disebut penyusunan pengajuan hipotesis.
A. Pengertian Hipotesis Arti dari hipotesis adalah "Kesimpulan yang belum tentu benar". Menurut Sekaran(2005), hipotesis merupakan hubungan yg diperkirakan secara logis diantara dua variabel atau lebih yang diungkap dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hipotesis merupakan jawaban sementara atas pernyataan penelitian. Jadi jelaslah adanya keterkaitan antara perumusan masalah(pertanyaan penelitian) yang harus dijawab pada hipotesis dan jawaban pada hipotesis ini didasarkan pada teori dan empiris yang telah dikaji pada kajian teori sebelumnya. Syarat kajian teori harus dapat diamati, diukur, dan real apa adanya, sehingga teori tersebut harus dijabarkan ke dalam bentuk yang dapat diamati dan diukur, melalui proses operasionalisasi, yaitu mengubah keabstrakan suatu teori menjadi fenomena empiris atau berbentuk proposisi yang dapat diamati atau dapat diukur yang berarti proposisi yang menyatakan hubungan antar varibel yang dikenal dengan"HIPOTESIS". Hipotesis sering disebut juga pernyataan tentang teoridalam bentuk yg dapat diuji atau disebut juga pernyataan tentatif tentang realitas. Hipotesis harus disusun sebagai proposisi atau dalam bentuk pernyataan (implikasi) "Jika..., Maka" Contoh : -Karyawan yang lebih sehat akan jarang mengambil cuti sakit (hipotesis) -Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti. Adapun yang dimaksud hipotesis direksional menyatakan arah hubungan/perbedaan (positif/negatif). Sebaliknya hipotesis nondireksional menyatakan hubungan/perbedaan, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah tersebut yg berarti tidak positif/negatif. Contoh : -Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja -Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Jepang.
Jadi jelaslah hipotesis direksional mempunyai arah hubungan/perbedaan yang tegas, atau dalam statistika disebut hipotesis satu sisi (one tail)
B. Jenis-Jenis Hipotesis Ketika kita menguji....(bersambung...)
|