Sa, 2024-04-20, 1:06 AMWelcome Guest | RSS
My site
Search


Calendar
«  November 2012  »
SuMoTuWeThFrSa
    123
45678910
11121314151617
18192021222324
252627282930

Blog


Main » 2012 » November » 7 » BUKTI PRAKIRAAN KEBERADAAN NABI SULAIMAN A.S DI INDONESIA
0:07 AM
BUKTI PRAKIRAAN KEBERADAAN NABI SULAIMAN A.S DI INDONESIA

BUKTI KEBERADAAN SULAIMAN DI INDONESIA

Artikel ini adalah tafsiran dari KH Fahmi Basya tentang Siapa Pembangun Borobudur?:

"Dan Kami tundukkan angin bagi Sulaiman, yang perjalanan (angin) di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanan (Angin) di waktu sore sama dengan sebulan…”

(Q.S. Saba : 12/ 3412)

Dari keterangan ayat tersebut di atas (Q.S. Saba : 12) bahwa Nabi Sulaiman a.s. hidup di negeri yang perjalanan angin di waktu pagi sama dengan perjalanan selama satu bulan begitupun dengan perjalanan angin di waktu sore harinya, inilah yang kita kenal dengan Angin Muson yang terjadi di Indonesia, yaitu angin muson barat dan angin muson timur.

Angin Muson (Monsun)

Angin muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah. Pada bulan Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah (depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi (kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua Australia. Di Indonesia angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air, sehingga pada umumnya di Indonesia terjadi musim penghujan

Angin Muson bisa terjadi apabila suatu Negara berada diantara 2 (dua) kontinen/benua. Indonesia sendiri berada di antara dua benua,yaitu benua Asia dan Australia selain itu juga Indonesia berada di antara 2 (dua) samudera, yaitu samudera Pasifik dan samudera Atlantik.

Nama Sulaiman sendiri merupakan nama khas dari orang Jawa dan merupakan satu-satunya nabi dan Rasul (yang wajib diketahui) yang memiliki nama khas ini, yaitu perpaduan antara kata-kata Su-lai-man, sama halnya dengan nama-nama seperti Sudirman, Sukirman, Sutarman dll.

Selain itu kita sampai saat ini masih terdapat sebuah tempat/kota di Jogjakarta dengan nama Sulaiman yaitu Sleman, di daerah ini terdapat banyak sekali peninggalan dari masa lampau yang penuh misteri, diantaranya bangunan Borobudur, Prambanan, Situs Ratu Boko dll.

Dari beberapa sumber sejarah, Bangunan/candi Borobudur dibangun oleh Dinasti Sailendra, namun itupun hanya sebatas perkiraan, karena tidak ada bukti autentik yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Daoed Joesoef (mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) dalam bukunya "BOROBUDUR” pada halaman 43, menjelaskan makna dari kata Sailendra berasal dari kata Saila indra yang artinya Raja Gunung. Ini bisa difahami dalam beberapa kisah/legenda di tanah Jawa khususnya di Trowulan (ibukota Majapahit), bahwa Sailendra ini mampu menaklukkan gunung dan sanggup memutarnya saat melawan seorang raksasa.

Dalam sejarah Islam sendiri, kita mengenal satu-satunya nabi yang memiliki mu’jizat sanggup menaklukkan gunung adalah Nabi Daud a.s. dan dalam kisahpun Nabi Daud a.s. pernah mengalahkan seorang raksasa bernama Jalut. Dialah ayah dari Nabi Sulaiman a.s.

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud” dan kami telah melunakkan besi untuknya.

(Q.S. Saba ; 10/ 3410)

Atau dari beberapa sumber, makna Sailendra inipun berasal dari kataSalin Indra yang artinya bisa menguasai/berganti-ganti alam, yaitu alam manusia , alam ghaib (jin/setan dll) dan alam binatang.

Satu-satunya Nabi yang menguasai alam-alam ini, sehingga mampu berkomunikasi bahkan menguasainya adalah Nabi Sulaiman a.s.

"Dan Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata; ‘Hai manusia, kami telah diberi pengertian tentang bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya semua itu benar-benar suatu karunia yang nyata”

(Q.S. An Naml : 16/ 2716)


"Dan dikumpulkan bagi Sulaiman tentaranya dari Jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib”

(Q.S. An Naml : 17/2717)

"Dan Kami tundukkan angin bagi Sulaiman, yang perjalanan (angin) di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanan (Angin) di waktu sore sama dengan sebulan dan kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahagian dari jin ada yang bekerja di bawah kekuasaannya dengan izin Tuhannya………..”

(Q.S. Saba : 12/ 3412)

Catatan Redaksi AYS:

Silahkan Bandingkan dengan informasi tentang Suatu Tempat bernama Ofir, yang Nabi dan Raja Sulaiman AS, mengirimkan ekspedisi Kapal Laut untuk pergi Ke Ofir dan pulanhnya membawa Berton-ton Emas dan Komoditi berharga lainnya untuk Raja (Nabi) Sulaiman AS. Ofir= Nusantara (?). Simak di:

In times, when the Queen of Sheba, monarch of south part of Arabian Peninsula called Arabia Felix, Lucky Arabia, visited King Solomon of Israel, the wisdom of this uncommon monarch brought fully benefits. King Solomon who finished to build great temple in Jerusalem, welcomed prominent visit in his new built biggest and the most beautiful royal palace. In that times flotilla of his ships was on the seas, going for gold and other treasure to distant land Ofir, which was the biggest blast furnaces of antiquity and produced for King Solomon astounding quantity of rare copper. Briefly, King Solomon was monarch in a land, which was, in a good sense, affected by economic miracle. It is good to say, that the lion’s share on this had the Kings´ wisdom.

Three times a year, the King Solomon offered holocaust and peace sacrifices on the altar, which was built to Lord and he burnt thyme in front of Lord. And building of the temple was finished. The King Solomon also constructed ships in Asiongaber, which was located near Eilat near Red Sea in Edom. Hiram sent on the board with King Solomons´people his people, sailors, who knew the sea. They were sailing to Ofir, they brought from there four hundred and twenty talents of gold and gave it to the King Solomon.” (Bible, 1Kr9, 25-28)

As time was flowing Ofir became legend. The fabulous place. In times of the King Solomon at least Phoenician knew where it was situated. The expedition was challenged by King of Israel, so they did not flow to unknown. On the contrary, they flew to known, but very distant place. Where was Ofir situated, is the question for researcher up to now. The most feasible solution is seen to be the east cost of Africa. But it is long almost ten thousand kilometres. It is said that every expedition to Ofir, yes, it was not only one, took three years. It is known, that those long voyages were not possible without any stop for filling up food stocks, for ship repairing, for rest for sailors especially for oarsmen. No wonder, that so voyage, which was thousands kilometres long, prolonged for years. Even sometimes they sowed grain and they waited for harvesting. In every case this journey was successful, because they brought with them around twenty tons of gold. And except gold they brought silver, ivory, rare animals, apes, peacocks. (Source: http://www.putnici.sk/newsread.php?newsid=1225)

sumber lainnya :

Selama ini diyakini bahwa negeri Saba berada di Yaman. Namun berdasarkan kajian Indonesia Negeri Saba dan Borobudur peninggalan Sulaiman As, bahwa  Negeri Saba itu ada di Indonesia.
Ustadz Fahmi Basya, pimpinan Sains Spiritual Qur’an Dzikrul Lil Alamiin membenarkan adanya jejak Nabi Sulaiman di tanah Jawa yang berjarak waktu 30an abad lebih dan sekitar misteri Candi Borobudur sebagai ‘Arsy Ratu Saba’ yang dipindahkan jin dalam semalam seperti diinpirasi oleh ayat Al Quran terutama surah An Naml.
Setelah kita melakukan penelitian terbukti Negeri Saba itu adalah Indonesia dengan pusat pemerintahan di Jawa. dan Arsy Saba  yang dipindahkan atas perintah Nabi Sulaiman As. adalah Borobudur yang dipindahkan dari Ratu Boko, selama ini orang mengira di Yaman,” ujar lulusan Matematika MIPA UI tahun 1983 ini pada acara Training Tematik GampangUmrah – THE MIRACLE of KABAH di Jakarta, Sabtu lalu.
Secara metodologis, lontaran teori Stumbu didasarkan pada fakta-fakta ayat Al Quran yang difahami secara yang kita fahami secara simbolik berisi simbol-simbol matematis atas budaya penciptaan alam seisinya.  Melalui relief-relief yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran.
Fahmi menyimpulkan, pertama bahwa penjelasan QS 27:22 tentang negeri Saba tidak ditemukan di Yaman,  sedangkan bukti tersebut ditemukan di Pulau Jawa (Wana Saba). Sedangkan kedua, arti kata Saba (Sabun) tidak ditemukan nama Sabun di Yaman, sedangkan arti lain kata Saba (hutan) juga tidak ditemukan disana. QS 27:24 untuk Saba pada tempat mereka ada ayat, dua hutan sebelah kanan dan kiri. Dalam kamus bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Jadi, "Wana saba atau Wonosobo adalah hutan Saba,” terang Fahmi.
Ketiga, lanjutnya, kandungan ayat QS 27:24 "…dan aku dapati dia dan kaumnya bersujud kepada matahari dari selain Allah”. "Di dalam sejarah tak ditemukan sebuah tempat di Yaman yang masyarakatnya bersujud kepada matahari, sedangkan di Pulau Jawa berlokasi di Komplek Ratu Boko dengan beberapa bukti pendukung,” tutur dosen Matematika UIJ ini.
Bukti keempat, sepeti pada ayat 27:40 adanya bangunan (arsy) yang dipindahkan ke suatu lembah berjarak terbang burung dalam waktu singkat. Tentang siapa yang memindahkan dan bagaimana dipindahkan, tafsir ayat tersebut mengisahkan yang memindah singgasana Ratu Saba adalah JINN IFRID selesai sebelum Nabi Sulaiman mengerlingkan mata.
"Terdapat peran Jin dalam realisasi ruang waktu disini, bahwa makhluk ini memiliki syarat ilmiah memindahkan arsy Saba tersebut ke Lembah Semut. Berdasarkan hukum kecepatan cahaya, makhluk Jin mampu dengan mudah dan super cepat memindahkan suatu bangunan.  Kita tahu, peristiwa seperti ini bukan tidak pernah ada, bahkan terjadi pula di belahan bumi lain,” pungkasnya.
Fakta kelima, lanjutnya. Lokasi kabar dalam QS 6:67 ada ditemukan sisa-sisa dan tandanya di Komplek Ratu Boko yang berjarak 36 Km dari Bukit Stumbu. Letak Bukit Stumbu di desa Karangrejo, sekitar 2,5 Km sebelah barat daya Candi Borobudur, Magelang. Di lembah Stumbu inilah arsy Saba tersebut dipindahkan sebagai kisah rakyat Candi Boko dan Borobudur.  Dalam QS 34:13 "Mereka kerjakan yang ia kehendaki dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring seperti kolah dan kuali-kuali yang tetap.”
Keenam, ayat tentang Saba QS 34:16 ’dan sesuatu yang disebut Sidrin Qolil ’ masih ditemukan bukti sedikit itu pada Gerbang Ratu Boko dan Serpihan Stupa Candi Borobudur.  Bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko. Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang dipindahkan atas perintah Sulaiman,” tegas Fahmi.
Ayat ketujuh 34:16 "…dengan dua kebun yang mempunyai rasa buah pahit” bisa ditemukan Pulau Jawa.  "Makna buah Maja yang Pahit seperti ini lagi-lagi tidak ditemukan di Negeri Yaman, bagi teori yang menyebut lokasi sejarah Saba,” kata Fahmi.
Kedelapan, peristiwa besar yang disebut dalam QS 34:16 tentang adanya Banjir  yang merubah peta dataran Asia dengan adanya Palung Sunda.  "Maka kami menjadikan mereka buah mulut dan kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. "
Bukti kesembilan ini terdapat pada QS 34:19. Fahmi menerangkan, peristiwa banjir dahsyat tersaebut menyebabkan wilayah Saba hancur menjadi berpulau-pulau, belum pernah dalam sejarah kehancuran suatu negeri hingga menjadi lebih 17.000 pulau seperti Nusantara ini.
Kesepuluh, adanya catatan pembatasan pada perjalanan QS 34:18. Jarak perjalanan dimaksud sebatas kekuatan terbang ideal seekor Burung (Hud Hud) sepanjang 36 Km. Angka ini, tambah Fahmi, merupakan bukti kesebelas keberadaan Saba di Jawa Tengah, merupakan jarak antara Komplek Ratu Boko sekarang dengan lokasi Candi Borobudur di Magelang.
Keduabelas, adanya surat Nabi Sulaiman (27:28) yang dibawa burung Hud Hud kepada Ratu Balkis, tiada lain dicampakkan kaki-kaki burung tersebut di pelataran istana Boko yang disebutnya sebagai Sidril Qolil, kata ini dua kali ditemui di dalam Al-Qur’an.
"Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya,” terangnya.
Ketigabelas, adanya taabut peti wasiat. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.
Dari  QS 27:29-30 Ratu Balqis mengatakan, "Hai pembesar-pembesar, sesungguhnya telah dijatuhkan kepadaku sebuah surat yang mulia. Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sungguh (isi)nya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.’
Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk kekayaan Nabi Sulaiman. Surat itu ditemukan di sebuah kolam di Candi Ratu Boko.
"Inilah beberapa pembuktian secuil kisah Nabi Sulaiman yang sampai kepada pemahaman bahwa Negeri Saba benar-benar terhubung kepada bangunan arsy di Jawa,” kata Fahmi.

Sumber : http://www.ummatonline.net/benarkah-indonesia-negeri-saba-yang-hilang

Category: SEJARAH | Views: 10455 | Added by: arief20 | Tags: bukti, keberadaan, Nabi, indonesia, peninggalan, sulaiman | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Only registered users can add comments.
[ Sign Up | Login ]
Entries archive
Site friends
  • Create a free website
  • Online Desktop
  • Free Online Games
  • Video Tutorials
  • All HTML Tags
  • Browser Kits
  • Statistics

    Total online: 1
    Guests: 1
    Users: 0